Puisi


Sepi di Ujung jalan

Berderu gemuruh badai mengusik kembang yang tertekan
Kembang menitik air sari yang tersembunyi
Mencoba bertahan dalam terpaan
Sekuat jiwa kembang mempertahankan keutuhannya
Tak biarkan Meruntuh mahkota, melebur aroma

Dalam kegusaran jiwanya
Dalam keusikan fikirannya
Dia berusaha untuk tetap memberikan keindahan dan keharuman
Dia ingin sekelilingnya bahagia
Karne dia tau betapa sedih itu luka
Sedih itu tak nyaman dijiwa
Meski tak ada jemari meraih merengkuh kegundahannya
Dia tetap menyungging seyum ketabahan

Kesendiriannya...
Menitik kepedihan dan kerinduan
Kerinduan akan  pungutan kasih sayang yang membawanya hidup ditaman
Bukan sepi diujung jalan

Read More..